oleh Ojon Bonnano, Benkoelen Bonsai Club-Bengkulu
Seni bersifat universal dan erat kaitannya dengan estetika, demikian juga halnya dengan seni bonsai, walaupun nilai estetika dapat berbeda-beda, namun seni tetap merupakan upaya mengekspresikan diri dalam keindahan.
Gaya seni bonsai terus berkembang seiring dengan kemajuan jaman, seni bonsai ternyata mampu memberikan ciri khas tersendiri bagi tiap generasi. Dalam perkembangannya, seni bonsai ternyata menghadapi kenyataan bahwa aliran kontemporer yang menganggap pohon hanyalah media mengekspresikan jiwa seni dalam berbagai bentuk, lekukan, penjiwaan, harmoni, liar dan anggun merupakan formulasi dan cita rasa untuk membenarkan bentuk yang didapat.
Dalam gaya kontemporer keindahan karya seni bonsai sangat dipengaruhi oleh tingkat pemahaman dan wawasan pembuatnya tentang seni bonsai itu sendiri karena gaya ini muncul akibat keterbatasan bentuk-bentuk yang sudah ada,menghadapi kenyataan ini, para seniman bonsai mulai melakukan terobosan-terobosan yang tidak lazim dengan mencoba membentuk bonsai dengan gaya yang abstrak dengan ciri khas ekspresionis yang sering muncul secara tiba-tiba ketika menghadapi sebuah pohon yang akan dijadikan bonsai, keberhasilan dalam seni bonsai kontemporer juga sangat dipengaruhi oleh kreasi yang berani menerima tantangan serta berani melakukan perubahan.
Dalam perkembangannya gaya kontemporer bisa diterima dan diimplementasikan oleh banyak kalangan karena secara terus-menerus para senimannya mencoba untuk menghasilkan karya seni bonsai yang lebih ekspresionis dan imprisionis, perubahan-perubahan dalam bentuk dan gaya yang dilandasi oleh semangat untuk melakukan perubahan ini harus kita pandang sebagai proses dan tahapan dalam seni bonsai yang tidak bisa kita hindarkan, karena kenyataannya karya seni bonsai yang sarat nilai filosofi dan spirit yang kuat ini makin hari makin digemari ditengah-tengah bonsai gaya konvensional yang kadang sangat menjemukan.
Walau nilai estetika bisa berbeda, yang jelas seni bonsai merupakan upaya mengekspresikan jiwa seni yang dalam diri yang kita tuangkan melalui media pohon. Seni tetap memerlukan ruang yang namanya kebebasan karena hanya dengan adanya kebebasan kita dapat menghasilkan karya seni bonsai yang berkembang dan dinamis. tantangannya sekarang adalah mampukah kita memasukan unsur dan cita rasa lokal dalam upaya mencari bentuk jati diri bonsai khas Indonesia?
Langganan:
Postingan (Atom)